cara membuat keramik
Membuat keramik
memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan
dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu
dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat
kerajinan kayu, logam, maupun yang lainnya. Proses membuat
keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat
tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling beresiko terhadap
kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara satu
dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan
produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di tahapan awal proses
akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.
Tahap-tahap membuat keramik
Ada beberapa tahapan proses yang harus
dilakukan untuk membuat suatu produk keramik, yaitu:
1. Pengolahan bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk
mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan
keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan
metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam
pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara
lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing),
dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan
penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk
memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya
menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.
Pencampuran dan pengadukan bertujuan
untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan
dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.
Pengurangan kadar air dilakukan pada
proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses
lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung
sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan
diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress.
Tahap terakhir adalah pengulian.
Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan
gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah
diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian diperam agar didapatkan
keplastisan yang maksimal.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah
bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada
tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan
langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
Pembetukan tangan langsung
Dalam membuat keramik dengan teknik
pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini:
teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing).
Pembentukan dengan
teknik putar
Pembentukan dengan teknik putar adalah
keteknikan yang paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik.
Karena kekhasannya tersebut, sehingga keteknikan ini menjadi semacam icon dalam
bidang keramik. Dibandingkan dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai
tingkat kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja langsung bisa
membuat benda keramik begitu mencobanya. Diperlukan waktu yang tidak sebentar
untuk melatih jari-jari agar terbentuk ’feeling’ dalam membentuk sebuah benda
keramik. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang
berputar. Benda yang dapat dibuat dengan keteknikan ini adalah benda-benda yang
berbentuk dasar silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain.
Alat utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar). Meja putar dapat
berupa alat putar manual mapupun alat putar masinal yang digerakkan dengan
listrik.
Secara singkat tahap-tahap pembentukan
dalam teknik putar adalah: centering (pemusatan), coning (pengerucutan), forming
(pembentukan), rising (membuat ketinggian benda), refining the contour
(merapikan).
Pembentukan dengan
teknik cetak
Dalam keteknikan ini, produk keramik
tidak dibentuk secara langsung dengan tangan; tetapi menggunakan bantuan
cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik
cetak dapat dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (slip). Pada
teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah badan tanah liat plastis
sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa badan tanah liat
slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda dengan teknik putar atau
pembentukan langsung,
3. Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk,
maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan
utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada
badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses
penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan,
menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan
berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang
terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa
harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari
retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton, 1975/1976). Proses yang terlalu
cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba
tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang
mengakibatkan penyusutan mendadak.
Untuk menghindari pengeringan yang
terlalu cepat, pada tahap awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar.
Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung
atau mesin pengering dapat dilakukan.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan
keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat,
keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi.
Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang,
atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama
pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting,
hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Secara umum
tahap-tahap pembakaran maupun kondisi api furnace dapat dirinci dalam tabel.
Pembakaran biscuit
Pembakaran biskuit merupakan tahap yang
sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai
keramik. Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik
yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000oC. Pembakaran biskuit sudah
cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda
keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan
diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.
5.
Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.
Kesemua proses dalam pembuatan keramik
akan menentukan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu kecermatan dalam
melakukan tahapan demi tahapan sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang
memuaskan.
Rekayasa
teknologi
Teknologi
Rekayasa (Engineering Technology) adalah suatu aktivitas profesi di mana ilmu
pengetahuan tentang matematika dan ilmu-ilmu alam (fisika) yang diperoleh
melalui pendidikan, pengalaman, dan hasil dari praktek penelitian, ditujukan
untuk mengembangkan teknologi yang ada agar bermanfaat bagi kepentingan
kemanusiaan. Pendidikan Rekayasa teknologi difokuskan terutama pada aspek
terapan ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa tertentu yang ditujukan untuk
mempersiapkan lulusan agar dapat mempaktekkan ilmunya pada bagian spektrum
teknologi yang paling dekat dengan perbaikan produk, manufaktur, konstruksi,
dan rekayasa fungsi operasional.
Pendidikan
Di Amerika Serikat, Program Rekayasa Teknologi diakreditasi melalui Komisi Akreditasi Teknologi oleh Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi (TAC) atau melalui Asosiasi Teknologi, Manajemen, dan Teknik Terapan (ATMAE). Tergantung pada lembaga, asosiasi dan/atau gelar sarjana yang ditawarkan, juga dengan beberapa institusi juga menawarkan derajat lanjutan. Jenis, lamanya, dan kualitas pendidikan yang ditawarkan dapat sangat bervariasi tergantung pada lembaga pendidikan dan tahapan yang khusus dipelajari dalam Rekayasa Teknologi. program ATMAE dalam Rekayasa Teknologi membutuhkan manajemen inti sebagai partner yang diakreditasi oleh TAC.
Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, Rekayasa Teknologi adalah bidang yang berkaitan dengan penerapan prinsip teknik dasar dan keterampilan teknis untuk mendukung para insinyur terlibat dalam berbagai proyek. Program Teknologi Rekayasa biasanya mencakup berbagai petunjuk fungsi pendukung dalam berbagai teknik penelitian, produksi, dan operasi, dan aplikasi untuk spesialisasi teknik tertentu. ]
Perspektif yang lebih luas
Accord Sydney merupakan negara-negara yang sepakat menanda-tangani serta mengakui kesetaraan akademis yang terakreditasi program Rekayasa Teknologi.
Pada bulan Juni 2007, mereka mengakui sebagai anggota sementara dari Permufakatan Internasional Teknologi. Pengakuan persetujuan adalah dalam rangka hal ini: Washington Accord untuk rekayasa, Sydney Accord untuk teknologi rekayasa, dan Dublin Accord untuk teknik teknisi.
Rekayasa teknologis Mobilitas Forum adalah sebuah forum internasional yang diselenggarakan oleh penandatangan Accord Sydney untuk mengeksplorasi kepakatan dalam pengakuan pengalaman teknologi rekayasa dan untuk menghilangkan hambatan yang dibuat untuk kebebasan gerakan dan praktek rekayasa teknologi di antara negara-negara mereka.
Rekayasa versus Program Teknologi Rekayasa
Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi menjelaskan perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa sebagai: "Rekayasa dan teknologi yang terpisah, tapi sangat erat berkaitan dengan profesi.
Berikut adalah beberapa cara mereka membedakannya:
• Rekayasa program undergraduate termasuk bekerja dengan menggunakan matematika dasar dan matematika yang lebih tinggi tingkatnya daripada program teknologi itu sendiri.
• Rekayasa program undergraduate sering berfokus pada teori, sementara program teknologi biasanya fokus pada aplikasi.
• Begitu mereka memasuki dunia kerja, lulusan teknik perencanaan biasanya menghabiskan waktu mereka, sementara lulusan teknologi rekayasa menghabiskan waktu mereka membuat rencana kerja.
• Pada sepakat bahwa teknik dan program teknologi rekayasa dievaluasi dan diakreditasi oleh dua komisi akreditasi terpisah menggunakan dua set kriteria akreditasi yang terpisah.
• Lulusan dari program rekayasa disebut insinyur, sementara lulusan program Teknologi ini sering disebut ahli teknologi.
• Beberapa forum negara bagian lisensi teknik profesional akan memungkinkan hanya lulusan teknik program-program non rekayasa teknologilah yang menjadi insinyur berlisensi.
Para lulusan teknik biasanya memerlukan waktu ataupun periode 'magang' karena program teknik fundamental begitu beratnya. Para lulusan teknologi rekayasa, bagaimanapun, adalah siap untuk segera memulai tugas teknis sejak program teknologi yang menekankan pada praktek industri saat ini dan prosedur desain yang harus diikuti.
Perhimpunan Insinyur Profesional Nasional menggambarkan perbedaan antara rekayasa dan teknologi rekayasa:
"Perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa terutama berasal dari perbedaan dalam program-program pendidikan program Rekayasa mereka . Tujuan pengembangan keterampilan konseptual, yang terdiri dari urutan teknik fundamental dan program desain, dibangun di atas dasar matematika kompleks dan program sains. Program Rekayasa teknologi berorientasi ke arah aplikasi, dan menyediakan siswanya untuk belajar matematika, kursus pengantar ilmu pengetahuan, dan hanya pengenalan dasar-dasar teknik kualitatif. Dengan demikian, program-program rekayasa menyediakan lulusan mereka yang luas dan memilikik kedalaman pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk berfungsi sebagai desainer Rekayasa teknologi. mempersiapkan lulusan program mereka untuk menerapkan desain yang lainnya.
Lisensi Insinyur Profesional
Kebanyakan negara bagian AS memungkinkan lulusan dari program studi terakreditasi untuk mengikuti ujian Fundamentals of Engineering (FE) untuk menjadi seorang Engineer Intern (EI), dan ujian Prinsip-Prinsip dan Praktek of Engineering (PE) untuk menjadi Professional Engineer (PE), tetapi beberapa diantaranya membutuhkan beberapa tahun tambahan pengalaman sebelum melakukannya.
Namun, hal ini sangat kontroversial terhadap kebijakan formal dari Masyarakat Profesional Engineers Nasional (NSPE). Model NCEES Hukum,mengizinkan hanya lulusan rekayasa sajalah yang perlu untuk mengikuti ujian ini, dan gerakan yang sedang berlangsung adalah meminta gelar master atau yang setara untuk lisensi sebagai Insinyur Profesional. Dalam hal ini, Sarjana Teknik tidak cukup untuk lisensi.
Kekhususan Posisi
Posisi yang didapatkan bervariasi menurut tingkat yang diterima tergantung dari para Lulusan memperoleh gelar asosiasi atau lebih rendah biasanya mencari karir sebagai Teknisi Rekayasa. Mereka memperoleh gelar sarjana atau lebih tinggi "... sering direkrut untuk bekerja sebagai teknolog atau insinyur, bukan teknisi atau posisi Entry level. Untuk desain produk, pengujian, pengembangan, rekayasa sistem, bidang teknik, operasional teknis , dan pengawasan kualitas semua posisi umum untuk lulusan Teknologi Rekayasa. (JPS)
Pendidikan
Di Amerika Serikat, Program Rekayasa Teknologi diakreditasi melalui Komisi Akreditasi Teknologi oleh Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi (TAC) atau melalui Asosiasi Teknologi, Manajemen, dan Teknik Terapan (ATMAE). Tergantung pada lembaga, asosiasi dan/atau gelar sarjana yang ditawarkan, juga dengan beberapa institusi juga menawarkan derajat lanjutan. Jenis, lamanya, dan kualitas pendidikan yang ditawarkan dapat sangat bervariasi tergantung pada lembaga pendidikan dan tahapan yang khusus dipelajari dalam Rekayasa Teknologi. program ATMAE dalam Rekayasa Teknologi membutuhkan manajemen inti sebagai partner yang diakreditasi oleh TAC.
Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, Rekayasa Teknologi adalah bidang yang berkaitan dengan penerapan prinsip teknik dasar dan keterampilan teknis untuk mendukung para insinyur terlibat dalam berbagai proyek. Program Teknologi Rekayasa biasanya mencakup berbagai petunjuk fungsi pendukung dalam berbagai teknik penelitian, produksi, dan operasi, dan aplikasi untuk spesialisasi teknik tertentu. ]
Perspektif yang lebih luas
Accord Sydney merupakan negara-negara yang sepakat menanda-tangani serta mengakui kesetaraan akademis yang terakreditasi program Rekayasa Teknologi.
Pada bulan Juni 2007, mereka mengakui sebagai anggota sementara dari Permufakatan Internasional Teknologi. Pengakuan persetujuan adalah dalam rangka hal ini: Washington Accord untuk rekayasa, Sydney Accord untuk teknologi rekayasa, dan Dublin Accord untuk teknik teknisi.
Rekayasa teknologis Mobilitas Forum adalah sebuah forum internasional yang diselenggarakan oleh penandatangan Accord Sydney untuk mengeksplorasi kepakatan dalam pengakuan pengalaman teknologi rekayasa dan untuk menghilangkan hambatan yang dibuat untuk kebebasan gerakan dan praktek rekayasa teknologi di antara negara-negara mereka.
Rekayasa versus Program Teknologi Rekayasa
Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi menjelaskan perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa sebagai: "Rekayasa dan teknologi yang terpisah, tapi sangat erat berkaitan dengan profesi.
Berikut adalah beberapa cara mereka membedakannya:
• Rekayasa program undergraduate termasuk bekerja dengan menggunakan matematika dasar dan matematika yang lebih tinggi tingkatnya daripada program teknologi itu sendiri.
• Rekayasa program undergraduate sering berfokus pada teori, sementara program teknologi biasanya fokus pada aplikasi.
• Begitu mereka memasuki dunia kerja, lulusan teknik perencanaan biasanya menghabiskan waktu mereka, sementara lulusan teknologi rekayasa menghabiskan waktu mereka membuat rencana kerja.
• Pada sepakat bahwa teknik dan program teknologi rekayasa dievaluasi dan diakreditasi oleh dua komisi akreditasi terpisah menggunakan dua set kriteria akreditasi yang terpisah.
• Lulusan dari program rekayasa disebut insinyur, sementara lulusan program Teknologi ini sering disebut ahli teknologi.
• Beberapa forum negara bagian lisensi teknik profesional akan memungkinkan hanya lulusan teknik program-program non rekayasa teknologilah yang menjadi insinyur berlisensi.
Para lulusan teknik biasanya memerlukan waktu ataupun periode 'magang' karena program teknik fundamental begitu beratnya. Para lulusan teknologi rekayasa, bagaimanapun, adalah siap untuk segera memulai tugas teknis sejak program teknologi yang menekankan pada praktek industri saat ini dan prosedur desain yang harus diikuti.
Perhimpunan Insinyur Profesional Nasional menggambarkan perbedaan antara rekayasa dan teknologi rekayasa:
"Perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa terutama berasal dari perbedaan dalam program-program pendidikan program Rekayasa mereka . Tujuan pengembangan keterampilan konseptual, yang terdiri dari urutan teknik fundamental dan program desain, dibangun di atas dasar matematika kompleks dan program sains. Program Rekayasa teknologi berorientasi ke arah aplikasi, dan menyediakan siswanya untuk belajar matematika, kursus pengantar ilmu pengetahuan, dan hanya pengenalan dasar-dasar teknik kualitatif. Dengan demikian, program-program rekayasa menyediakan lulusan mereka yang luas dan memilikik kedalaman pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk berfungsi sebagai desainer Rekayasa teknologi. mempersiapkan lulusan program mereka untuk menerapkan desain yang lainnya.
Lisensi Insinyur Profesional
Kebanyakan negara bagian AS memungkinkan lulusan dari program studi terakreditasi untuk mengikuti ujian Fundamentals of Engineering (FE) untuk menjadi seorang Engineer Intern (EI), dan ujian Prinsip-Prinsip dan Praktek of Engineering (PE) untuk menjadi Professional Engineer (PE), tetapi beberapa diantaranya membutuhkan beberapa tahun tambahan pengalaman sebelum melakukannya.
Namun, hal ini sangat kontroversial terhadap kebijakan formal dari Masyarakat Profesional Engineers Nasional (NSPE). Model NCEES Hukum,mengizinkan hanya lulusan rekayasa sajalah yang perlu untuk mengikuti ujian ini, dan gerakan yang sedang berlangsung adalah meminta gelar master atau yang setara untuk lisensi sebagai Insinyur Profesional. Dalam hal ini, Sarjana Teknik tidak cukup untuk lisensi.
Kekhususan Posisi
Posisi yang didapatkan bervariasi menurut tingkat yang diterima tergantung dari para Lulusan memperoleh gelar asosiasi atau lebih rendah biasanya mencari karir sebagai Teknisi Rekayasa. Mereka memperoleh gelar sarjana atau lebih tinggi "... sering direkrut untuk bekerja sebagai teknolog atau insinyur, bukan teknisi atau posisi Entry level. Untuk desain produk, pengujian, pengembangan, rekayasa sistem, bidang teknik, operasional teknis , dan pengawasan kualitas semua posisi umum untuk lulusan Teknologi Rekayasa. (JPS)
Arti Teknologi?
Apa itu
Teknologi?? =) Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa
Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal
ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau
konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami
disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan
secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem informasi
Sistem informasi adalah sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan perbedaan SI dan TI adalah SI merupakan sistem yang menyediakan informasi bagi penggunanya. Sedangkan TI lebih kepada teknologi yang digunakan untuk menunjang semua kegiatan SI. (JPS)
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem informasi
Sistem informasi adalah sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan perbedaan SI dan TI adalah SI merupakan sistem yang menyediakan informasi bagi penggunanya. Sedangkan TI lebih kepada teknologi yang digunakan untuk menunjang semua kegiatan SI. (JPS)
SABTU, 24 APRIL 2010
Pengertian Mekanika Rekayasa
1.
Mekanika rekayasa
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- Keseimbangan gaya
- Kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.
2. Gaya luar
Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.
· Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin.
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.
Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya.
1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah:
1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
- Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
- Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.
2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah:
2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya:
- Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan
- Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;
Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas.
- Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas.
3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.
4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.
5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda.
Perletakan
Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.
Kondisi yang harus dipertimbangkan?
Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
a. Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.
b. Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
c. Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
d. Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi.
3. Gaya Dalam
Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi.
Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta.
2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini.
3. Menghitung keseimbangan luar.
4. Menghitung keseimbangan dalam.
5. Memeriksa kembali semua hitungan.
Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut: Struktur
Misalkan pada sebuah balok dijepit salah satu ujungnya dan dibebani oleh gaya P seperti pada gambar 3.2.
gambar 3.2
maka dapat diketahui dalam konstruksi tersebut timbul gaya dalam.
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P.
Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N).
Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx.
Gambar 3.3
Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’.
Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX.
Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga :
1. Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok.
2. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok.
3. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok
Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3.
Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.
Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.
Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.
4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen
Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata.
Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar:
Mm = Va.x – ½ qx2 =
½ qlx – ½ qx2...................(1.1)
Lm = ½ ql – qx............................(1.2)
Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar:
Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4)
Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5)
Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis
Pula sebagai:
Mn = Mm + dM =
Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6)
Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7)
Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat:
dM/dx = Lx..............................................(1.8)
dL/dx = - q...............................................(1.9)
Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0
Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang.
Satuan Konversi untuk Pembebanan
1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi
1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa
fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2
fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m)
Satuan Konversi untuk Gaya
N = 0.001 kN
[KN] = 1 kN
MN = 1000 kN
lb (pon) = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- Keseimbangan gaya
- Kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.
2. Gaya luar
Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.
· Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin.
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.
Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya.
1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah:
1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
- Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
- Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.
2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah:
2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya:
- Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan
- Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;
Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas.
- Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas.
3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.
4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.
5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda.
Perletakan
Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.
Kondisi yang harus dipertimbangkan?
Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
a. Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.
b. Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
c. Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
d. Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi.
3. Gaya Dalam
Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi.
Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta.
2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini.
3. Menghitung keseimbangan luar.
4. Menghitung keseimbangan dalam.
5. Memeriksa kembali semua hitungan.
Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut: Struktur
Misalkan pada sebuah balok dijepit salah satu ujungnya dan dibebani oleh gaya P seperti pada gambar 3.2.
gambar 3.2
maka dapat diketahui dalam konstruksi tersebut timbul gaya dalam.
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P.
Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N).
Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx.
Gambar 3.3
Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’.
Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX.
Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga :
1. Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok.
2. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok.
3. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok
Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3.
Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.
Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.
Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.
4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen
Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata.
Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar:
Mm = Va.x – ½ qx2 =
½ qlx – ½ qx2...................(1.1)
Lm = ½ ql – qx............................(1.2)
Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar:
Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4)
Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5)
Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis
Pula sebagai:
Mn = Mm + dM =
Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6)
Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7)
Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat:
dM/dx = Lx..............................................(1.8)
dL/dx = - q...............................................(1.9)
Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0
Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang.
Satuan Konversi untuk Pembebanan
1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi
1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa
fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2
fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m)
Satuan Konversi untuk Gaya
N = 0.001 kN
[KN] = 1 kN
MN = 1000 kN
lb (pon) = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN
Pengertian Teknologi
Teknologi
berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut
Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada
masalah-masalah praktis.
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :
* Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
* Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
* Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.
* Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambing-lambang komunikasi yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi Rekayasa juga sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu social sehingga mudah dipahami. Jadi Rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan Teknologi, kerena fungsinya adalah untuk mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
Banyak sekali pengertian teknologi, dalam buku yang berjudul The Man-Made World, penulis buku berpikiran sekarang ini manusia tidak hanya sekedar tinggal di dunia ini tetapi juga sekaligus tinggal di dalam alam teknologi ciptaan manusia itu sendiri yang tentunya tidak lepas dari izin Allah ta’ala. Lalu apa artinya??? Maksudnya adalah :
* Manusia tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi
* Manusia memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya
* Teknologi menjadi tempat dan lingkungan hidup manusia (habitat).
Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.
Seperti itulah teknologi…
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :
* Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
* Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
* Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.
* Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambing-lambang komunikasi yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi Rekayasa juga sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu social sehingga mudah dipahami. Jadi Rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan Teknologi, kerena fungsinya adalah untuk mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
Banyak sekali pengertian teknologi, dalam buku yang berjudul The Man-Made World, penulis buku berpikiran sekarang ini manusia tidak hanya sekedar tinggal di dunia ini tetapi juga sekaligus tinggal di dalam alam teknologi ciptaan manusia itu sendiri yang tentunya tidak lepas dari izin Allah ta’ala. Lalu apa artinya??? Maksudnya adalah :
* Manusia tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi
* Manusia memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya
* Teknologi menjadi tempat dan lingkungan hidup manusia (habitat).
Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.
Seperti itulah teknologi…
materi
teknik budidaya
MATERI PEMBELAJARAN
Dalam
teknik budidaya tanaman dikenal panca usaha yang merupakan lima tindakan
budidaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan produksi maksimum meliputi :
Tanamlah bibit unggul
Tanamlah dengan jarak tanam teratur
Berikan pengairan yang baik
Gunakan pupuk yang tepat
Berantaslah hama penyakit dengan baik
BIBIT UNGGUL
Bibit
unggul disebut juga varietas unggul.Varietas yang berarti suatu kelompok
tanaman tertentu dalam suatu species budidaya tertentu yang dapat dibedakan
dengan suatu sifat atau sekelompok sifat-sifat. Unggul di sini dimaksudkan
memiliki banyak sifat-sifat agronomi yang unggul dibandingkan varietas lain.
Varietas
unggul yang sekarang populer di Indonesia untuk beberapa tanaman pertanian
adalah:
Tanaman
|
Varietas
Unggul
|
Padi
|
IRRI :
PB -5, PB-8,IR -20, IR-22, IR-26
Nasional :
Syntha, Dewi Ratih, Pelita, Bengawan
Lokal :
Raja lele, cianjur dan lain-lain
|
Jagung
|
Harapan,
metro, wonosobo,pemadi, pandu dan lain-lain
|
Kedelai
|
Davros, Orba,
Americana
|
Tomat
|
Apel
Belgia,Gondol, Venus, Saturnus
|
TANAM DAN JARAK TANAM
Di
Indonesia dan daerah tropik lain faktor yang menentukan saat tanam adalah
ketersediaan air. Di musim hujan air berlebihan di tanah sawah tidak
banyak tanaman yang
g baik di tanam kecuali padi,sedangka
n di tanah kering walau suplai air baik untu banyak
tanaman akan tetapi cuaca cuaca yang lembab dan matahari jarang barsinar
mrnyebabkan banyak serangan penyakit. Dimusim kemarau serangan hama lebih
banyak mengancam disamping sedikitnya suplai air bahkan kadang kekeringan
mengancam.
Jarak
tanam menggunakan tandur jajar yaitu tanam dengan jarak tanam yang teratur dan
barisan teratur. Hal ini dimaksudkan agar penyiangan dan pemberian pupuk yang
nantinya gampang dilaksanakan. Demikian pula dengan proteksi terhadap hama
penyakit lebih mudah dilakukan.
Jarak
tanam mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya juga
mempengaruhi kompetisi antara tanaman dalam menggunakan air dan zat hara dengan
demikian akan mempengaruhi hasil.Distribusi tanaman yaitu pengaturan letak
tanaman pada sebidang tanah mempengaruhi keefisienan penggunaan cahaya. Pada
umumnya jarak tanam sama lebih efisien daripada jarak tanam yang lain.
Arah
barisan dapat digunakan untuk menggunakan cahaya secara efisien. Tanaman yang
ditanam dengan arah barisan Timur-Barat menggunakan cahaya
lebih efisien daripada dengan arah barisan Utara- Selatan. Penggunaan arah
barisan ditentukan oleh arah lereng ataupun teras-teras. Di lereng yang tidak
berteras sebaiknya barisan atau guludan tegak lurus arah lereng. Dengan
lereng yang landai tak berteras dianjurkan bertanam dengan sistem contour,
barisan-barisan tidak perlu lurus dapat berkelok-kelok sesuai dengan keadaan
bukit tetapi harus sama tinggi(datar)
PENGAIRAN
Pengairan
yang baik akan meningkatkan daya produksi Tanaman. Tanaman diklasifikan menurut
kebutuhan airnya yaitu hidrofit adalah tanaman yang hidup dalam air. Golongn
hidrofit dicirikan dengan kebutuhan oksigen yang rendah dan sistem perakaran
yang buruk. Mesofit golongan tanaman yang kebutuhan airnya sedang memiliki
sistem perakaran yang berkembang baik. Xerofit yang tumbuh pada habitat yang
kering dan telah melalui berbagai adaptasi yang menyebabkanny tumbuh dan
membiak di tanah-tanah yang sangat kering.
Dalam
pemberian air perlu diperhatikan kebutuhan air dalam setiap tanaman demikian
pula setiap tahap dari tanaman tertentu. Misalnya tanaman padi tidak harus
digenangi terus-menerus pada saat tertentu menjelang pembungaan sawah perlu
dikeringkan.
Pada
umumnya tanaman banyak membutuhkan air pada awal tumbuhnya di mana fase
vegetatif dominan.Pada saat menjelang pembungaan menjelang pembungaan air perlu
dikurangi. Tanaman perlu dijaga jangan sampai mengalami kekeringan
dulu baru disiram.Berbagai definisi kekeringan yaitu : suatu perioda
di mana keadaan air tanah membatasi pertumbuhan; suatu perioda selama 14 hari
terus menerus tidak ada hujan.
Dalam
hubungan dengan produksi tanaman air harus dikelola secara baik dan
ekonomis. Ini menyangkut irigasi yaitu penambahan suplemen air dan
drainase yaitu pembuangan kelebihan air dan konservasi yaitu perlindungan
sumber-sumber air.
Irigasi
diberikan menurut 2 cara: 1) irigasi permukaan yaitu air
didistribusikan diseluruh permukaan tanah, 2) irigasi penyiraman yaitu
pemberian air di bawah tekanan.
PEMUPUKAN
Pupuk
adalah bahan yang memberikan zat hara pada tanaman. Pupuk biasanya diberikan
pada tanah tetapi dapat pula diberikan lewat daun atau batang sebagai larutan.
Pupuk diklasifikasikan menjadi:
Berdasarkan kandungan unsur hara dibagi menjadi:
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung 1
macam unsur hara, misalnya:
Urea ----hanya mengandung N
ZK ----hanya mengandung K
TSP ----hanya mengandung P
Pupuk majemuk yaitu pupuk mengandung lebih dari satu
macam unsur hara misalnya:
DAP ----mengandung N dan P
Rustica Yelllow---- mengandung N, P dan K
Berdasarkan pembuatannya dibagi menjadi :
Pupuk alam (pupuk organik)
Yaitu pupuk yang tidak dibuat di pabrik. Pupuk ini
dicirikan dengan kelarutan unsur haranya yang rendah di dalam tanah.Penggunaan pupuk
ini ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.Contoh : pupuk
kandang, pupuk hijau, kompos.
Pupuk buatan(pupuk anorganik)
Yaitu pupuk yang dibuat di pabrik. Umumnya
kandungan unsur hara dan kelarutanyya tinggi. Berguna memperbaiki sifat kimia
tanah misalnya : Urea, TSP, DAP dan lain-lain.
Penempatan
pupuk dan saat pemberian merupakan faktor sangat penting dalam
pemupukan. Terdapat berbagai cara penempatan pupuk yaitu ;
Broadcast yaitu pemberian pupuk dengan penebaran merata
pada permukaan tanah biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanamankan.
Topdressing yaitu penempatan pupuk langsung diatas
tanaman tumbuh.
Side dressing yaitu pupuk ditempatkan sepanjang sisi
tanaman
Band placemet yaitu pupuk ditempatkan pada jaluran tak
terputus diantara barisan tanaman.
Plow- sole placement yaitu pupuk dijatuhkan di
belakang bajak di dasar aluran.
PROTEKSI TANAMAN
Pengganggu
tanaman (pest) mencakup semua bentuk hidup yang merusak tanaman. Pengganggu
dapat dikelompokkan menjadi pathogen, dan gulma. Efek yang ditimbulkannya
adalah penyakit, kerusakan dan persaingan.
Pemberantasan
pengganggu tanaman merupakan disiplin dalam pertanian yang disebut proteksi
tanaman. Teknik pemberantan berbeda menurut pengganggu dan tanamannya.
Pendekatan dasarnya adalah dengan mencampuri beberapa tahap kehidupan dari
pengganggu tersebut atau dengan melindungi tanamannya. Perlakuan yang paling
berhasil adalah dengan pencegahan (preventif) dan bukannya
penyembuhan(curatif). Pencegahan bertujuan menahan, manencegah dan bukannya
penyembuhan tanaman-tanaman yang telah terserang.
Cara-cara
pemberantasan yang dikenal adalah:
Cara teknik budidaya
Cara fisik
Cara kimia
Cara biologi
Cara teknik budidaya
Cara kultur teknik digunakan untuk mengurangi populasi
pengganggu yang efektif mencakup pembuangan tanaman-tanaman atau benih sakit
atau terserang (rouging), pemotongan bagian-bagian tanaman yang terserang
(surgery) atau pembuangan sisa-sisa tanaman yang merupakan biakan pengganggu.
Pengurangan populasi pengganggu dapat dicapai dengan
menggilir tanaman yang tidak peka terhadap pengganggu tertentu (rotasi).
Populasi gulma dapat dikurangi dengan rotasi menggunakan tanaman yang
beradaptasi baik terhadap gulma yang mengalahkannya seperti pupuk hijau,jagung
atau singkong.
Cara fisik
Cara fisik dapat digunakan untuk melindungi tanaman
dalam melawan gangguan atau menghilangkan penggangu seluruhnya. Cara fisik yang
digunakan seperti :
Perangkap untuk menangkap serangga seperti bunyi dan
perangkap perangkap tikus.
Perlakuan air hangat pada biji tanaman
Pemberian mulsa dan pembakaran
Cara kimia
Pestisida merupakan nama golongan dari semua dari
semua bahan kimia yang digunakan untuk memberantas pengganggu, biasanya toksik
pada beberapa tahap kehidupan pengganggu.
Pestisida yang selektif adalah membunuh suatu
organisme tetapi tidak membahayakan yang lain. Akan tetapi, selektivitas
merupakan konsep yang relatif, tergantung pada interaksi dari banyak faktor:
dosis, saat pemberian, cara pemberian, sifat-sifat kimia dan fisik dari bahan
yang diberikan, dan status genetik dan fisiologi dari organisme yang terlibat.
Pestisida yang nonselektif membunuh tanpa pandang bulu. Pada umumnya pestisida
bersifat selektif sampai derajat tertentu. Sehingga pestisida digolongkan
menurut organisme yang dipengaruhi misalnya bakterisida, fungisida, mematisida,
insektisida, herbisida dan rodentisida .
Keefektifan pemberantasan secara kimia biasanya
tergantung pada saat pemberian. Pestisida tertentu dapat tidak sama toksiknya
pada semua bentuk pengganggu tertentu, dan ini juga merupakan hak yang tidak
perlu. Biasanya suatu tahap atau tahap lainnya peka, dan inilah mengapa saat
pemberian sangat penting. Maka rantai yang lemah mungkin ditemuakan sewakyu
spora cendawan berkecamabah, tahap larva muda pada serangga, atau serangga
vector dari penyakit virus, biji gulma berkecambah.
Untuk kebanyakan penyakit, pemberantasan kimia harus
dilakukan sebelum gejala sakit nampak. Misal sangatlah sukar membunuh cendawan
sesudah memasuki tanaman, tetapi pemberantasan dapat tercapai dengan
bahan-bahan yang mematikan atau mencegah spora berkecambah ke dalam tanaman.
Pemberian hebrisida pada tanaman yang sedang tumbuh
disebut perlakuan post emergence. Selektivitas harus diusahakan secara posisi
atau fisiologi, misal sewaktu menyemprotkan, tanamannya ditutupi plastik atau
sewaktu disemprotkan titik-titik tumbuh tanaman terlindung, tetapi titik tumbuh
gulma terbuka.
Cara biologi
Pengganggu tanaman dapat pula diberantas dengan
manipulasi faktor-faktor biologi. Pemberantasan biologi dapat tercapai dengan
mengarahkan kompetisi alami antara organisme. Misalnya, dengan mengintroduksi
parasit atau predator alami dari pengganggu atau menggunakan resistensi alamai
pada tanaman inang. Masih ada cara yang lebih halus yang dapat mempengaruhi
perkembangan pengganggu. Misalnya dengan melepaskan sejumlah besar serangga
jantan yang telah diradiasi agar mandul. Pemberantasan secara biologi merupakan
cara yang menarik, sebab sekali digunakan akan berlangsung tanpa pengaruh
manusia, dan bahaya-bahaya bahan kimia dapat ditiadakan.
Suatu contoh dari pemberantasan biologi yang berhasil
adalah dengan introduksi predator alami pada kutu jeruk di Kalifornia. Hama
tersebut terus terkendalikan sampai meluasnya DDT menyebabkan matinya
predatornya. Hal yang sama terjadi dengan hama Plutella maculipennis pada kubis
yang dapat diparasit Angitia. Contoh yang lebih baru adalah penggunaan spora
Bacillus thuringiensis untuk memberantas ulat-ulat; spora diberikan secara
spray. Pemberantasan secara biologi juga dapat dilakukan terhadap gulma.
Penggunaan resistensi genetik, kesanggupan secara
bawaan dari tanaman untuk menahan pengaruh merusak dari patogen atau predator,
merupakan cara ideal untuk pemberantasan. Resistensi bervariasi, dari
nol (suspectibility = kepekaan), ke parsial, sampai lengkap (imunity).
Toleransi (tolerance) merupakan suatu tipe resistensi di mana tanaman menderita
infeksi dan sedikit kerusakan, tetapi sanggup hidup dengannya dan masih mampu
berproduksi.
Keseimbangan biologi yang terdapat dalam lingkungan
alami tidak dapat diabaiakan dalam proteksi tanaman. Perusakan keseimbangan
oleh fluktuasi lingkungan merupakan gejala alami. Pertanian, menurut alamnya,
mengganggu keseimbangan biologi secara alami, tetapi tidak bertindak tersendiri
·
Blanching
Adalah proses dimana makanan direbus sampai mendidih dengan cepat
dalam air panas, dan direbus dalam waktu yang singkTeknik
Pengolahan Makanan
at. Makanan
kemudian disegarkan kembali dengan dibilas atau dimasukkan kedalam air dingin
untuk menghentikan proses memasak. Blanching sering digunakan sebagai proses
pendahuluan untuk prinsip memasak lainnya.
·
Boiling:
Adalah
memasak makanan didalam air mendidih yang jumlahnya (dalam volume) lebih banyak
dari pada makana yang dimasak, sehingga makanan yang dimasak dapat terendam
seluruhnya.
·
Simmering:
Adalah
merebus dengan perlahan-lahan pada suhu 95°C – 98°C dalam waktu yang agak lama.
·
Poaching:
Adalah
memasak bahan makanan dalam cairan panas dalam jumlah sedikit dengan suhu
dibawah titik didih (77-82°C). Suhu ini tercapai bila gerakan air perebusnya
tidak mengeluarkan gelembung udara (gelembung udara memecah dibawah permukaan
air).
Poaching digunakan untuk mengolah
,makanan yang lunak seperti ikan dan telur tanpa kulit. Poaching juga dapat
diterapkan pada beberapa bagian daging, otak, pancreas binatang dan buah-buahan
berdaging keras. Poaching kadang-kadang dilakukan sebelum proses pengolahan
tertentu dengan tujuan menghilangkan bau yang tidak diinginkan dan memperkeras
tekstur bahan.
·
Braising:
Adalah
merebus makanan dalam cairan yang jumlahnya sedikit lebih banyak dari bahan
makanan (menutupi bahan makanan) dan dimasukkan didalam oven. Cairan yang
dipergunakan dalam teknik braising adalah kaldu (stock). Daging yang dimasak
dalam teknik ini akan diproses perlahan-lahan, didalam cairan yang pekat dan
panas yang cukup tinggi karena dilakukan dalam alat yang ditutup rapat.
·
Stewing:
Stewing
berarti merebus makanan dalam air yang jumlahnya (volume) hampir sama dengan
jumlah bahan yang direbus, dan dilakukan secara perlahan-lahan (simmering) pada
suhu 120ºC- 140 ºC. Stewing dibedakan dengan braising
adalah bahwasanya dalam proses stewing daging-daging yang akan distew
dipotong-potong kecil, dan dalam hal jumlah cair, cairan yang digunakan dalam
teknik stewing lebih banyak dari pada cairan yang digunakan dalam braising.
Stewing biasanya lebih dikenal dengan menggulai. Bahan cairan yang digunakan
adalah stock, sauce, dan santan.
·
Steaming:
Teknik Steaming (mengukus) adalah
mengolah bahan makanan dengan menggunakan uap air mendidih (100°C) dalam suatu
tempat yang tertutup, contoh; steam rice, steam potatoes, steam vegetable.
·
Roasting:
Pemasakan dengan cara memanggang
pada umunya menggunakan alat seperti oven. Oven juga biasanya digunakan untuk
menbuat roti hanya saja dalam hal ini dinamakan baking
·
Grilling:
Proses memasak dengan menggunakan
arang panas menggunakan alat grill. Arang digunakan karena dapat membentuk
aroma yang khas di makanan.
·
Griddling:
Alat memasak daging dengan cara memanaskan flat
baja diatas api dari gas.
·
Barbecue/barbegue/BBQ
Ini adalah cara memasak
tradisional, tetapi justru dugemari turis karena keunikannya, yaitu bahan yang
di masak ditusikan pada bambu dan diputar-putar diatas bara api.
·
Deep frying:
Menggoreng dengan banyak minyak
hingga bahan yang dimasak tenggelam kedalam minyak.
·
Sauteeing:
Biasa dikenal dengan menumis,
yaitu memasak bahan dengan sedikit minyak atau menggunakan butter.
·
Shallow frying:
Hampir sama denagn sautee, shalow frying memakai
sedikit minyak dan cara memasaknya memakai fry-pan atau teflon,
biasanya dalam pembuatan chiken breast steak