Minggu, 15 Juni 2014

cara membuat keramik

Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam, maupun yang lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.
Tahap-tahap membuat keramik
Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk keramik, yaitu:
1. Pengolahan bahan
Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.
http://mazgun.files.wordpress.com/2008/09/mixing-lempung11.jpg?w=150&h=111
Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.
Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress.
Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.
2. Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).
Pembetukan tangan langsung
Dalam membuat keramik dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing).
Pembentukan dengan teknik putar
Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Karena kekhasannya tersebut, sehingga keteknikan ini menjadi semacam icon dalam bidang keramik. Dibandingkan dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja langsung bisa membuat benda keramik begitu mencobanya. Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari agar terbentuk ’feeling’ dalam membentuk sebuah benda keramik. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Benda yang dapat dibuat dengan keteknikan ini adalah benda-benda yang berbentuk dasar silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar). Meja putar dapat berupa alat putar manual mapupun alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik.
Secara singkat tahap-tahap pembentukan dalam teknik putar adalah: centering (pemusatan), coning (pengerucutan), forming (pembentukan), rising (membuat ketinggian benda), refining the contour (merapikan).
Pembentukan dengan teknik cetak
Dalam keteknikan ini, produk keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan; tetapi menggunakan bantuan cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik cetak dapat dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (slip). Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda dengan teknik putar atau pembentukan langsung,
3. Pengeringan
Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton, 1975/1976). Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.
Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering dapat dilakukan.
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Secara umum tahap-tahap pembakaran maupun kondisi api furnace dapat dirinci dalam tabel.
Pembakaran biscuit
Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000oC. Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.

Kesemua proses dalam pembuatan keramik akan menentukan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu kecermatan dalam melakukan tahapan demi tahapan sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.


                                           Rekayasa teknologi
Teknologi Rekayasa (Engineering Technology) adalah suatu aktivitas profesi di mana ilmu pengetahuan tentang matematika dan ilmu-ilmu alam (fisika) yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, dan hasil dari praktek penelitian, ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang ada agar bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan. Pendidikan Rekayasa teknologi difokuskan terutama pada aspek terapan ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa tertentu yang ditujukan untuk mempersiapkan lulusan agar dapat mempaktekkan ilmunya pada bagian spektrum teknologi yang paling dekat dengan perbaikan produk, manufaktur, konstruksi, dan rekayasa fungsi operasional. 

Pendidikan

Di Amerika Serikat, Program Rekayasa Teknologi diakreditasi melalui Komisi Akreditasi Teknologi oleh Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi (TAC) atau melalui Asosiasi Teknologi, Manajemen, dan Teknik Terapan (ATMAE). Tergantung pada lembaga, asosiasi dan/atau gelar sarjana yang ditawarkan, juga dengan beberapa institusi juga menawarkan derajat lanjutan. Jenis, lamanya, dan kualitas pendidikan yang ditawarkan dapat sangat bervariasi tergantung pada lembaga pendidikan dan tahapan yang khusus dipelajari dalam Rekayasa Teknologi. program ATMAE dalam Rekayasa Teknologi membutuhkan manajemen inti sebagai partner yang diakreditasi oleh TAC.

Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, Rekayasa Teknologi adalah bidang yang berkaitan dengan penerapan prinsip teknik dasar dan keterampilan teknis untuk mendukung para insinyur terlibat dalam berbagai proyek. Program Teknologi Rekayasa biasanya mencakup berbagai petunjuk fungsi pendukung dalam berbagai teknik penelitian, produksi, dan operasi, dan aplikasi untuk spesialisasi teknik tertentu. ]

Perspektif yang lebih luas

Accord Sydney merupakan negara-negara yang sepakat menanda-tangani serta mengakui kesetaraan akademis yang terakreditasi program Rekayasa Teknologi.
Pada bulan Juni 2007, mereka mengakui sebagai anggota sementara dari Permufakatan Internasional Teknologi. Pengakuan persetujuan adalah dalam rangka hal ini: Washington Accord untuk rekayasa, Sydney Accord untuk teknologi rekayasa, dan Dublin Accord untuk teknik teknisi.

Rekayasa teknologis Mobilitas Forum adalah sebuah forum internasional yang diselenggarakan oleh penandatangan Accord Sydney untuk mengeksplorasi kepakatan dalam pengakuan pengalaman teknologi rekayasa dan untuk menghilangkan hambatan yang dibuat untuk kebebasan gerakan dan praktek rekayasa teknologi di antara negara-negara mereka.

Rekayasa versus Program Teknologi Rekayasa 

Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi menjelaskan perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa sebagai: "Rekayasa dan teknologi yang terpisah, tapi sangat erat berkaitan dengan profesi. 

Berikut adalah beberapa cara mereka membedakannya:
• Rekayasa program undergraduate termasuk bekerja dengan menggunakan matematika dasar dan matematika yang lebih tinggi tingkatnya daripada program teknologi itu sendiri.
• Rekayasa program undergraduate sering berfokus pada teori, sementara program teknologi biasanya fokus pada aplikasi.
• Begitu mereka memasuki dunia kerja, lulusan teknik perencanaan biasanya menghabiskan waktu mereka, sementara lulusan teknologi rekayasa menghabiskan waktu mereka membuat rencana kerja.
• Pada sepakat bahwa teknik dan program teknologi rekayasa dievaluasi dan diakreditasi oleh dua komisi akreditasi terpisah menggunakan dua set kriteria akreditasi yang terpisah.
• Lulusan dari program rekayasa disebut insinyur, sementara lulusan program Teknologi ini sering disebut ahli teknologi.
• Beberapa forum negara bagian lisensi teknik profesional akan memungkinkan hanya lulusan teknik program-program non rekayasa teknologilah yang menjadi insinyur berlisensi. 

Para lulusan teknik biasanya memerlukan waktu ataupun periode 'magang' karena program teknik fundamental begitu beratnya. Para lulusan teknologi rekayasa, bagaimanapun, adalah siap untuk segera memulai tugas teknis sejak program teknologi yang menekankan pada praktek industri saat ini dan prosedur desain yang harus diikuti.

Perhimpunan Insinyur Profesional Nasional menggambarkan perbedaan antara rekayasa dan teknologi rekayasa:
"Perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa terutama berasal dari perbedaan dalam program-program pendidikan program Rekayasa mereka . Tujuan pengembangan keterampilan konseptual, yang terdiri dari urutan teknik fundamental dan program desain, dibangun di atas dasar matematika kompleks dan program sains. Program Rekayasa teknologi berorientasi ke arah aplikasi, dan menyediakan siswanya untuk belajar matematika, kursus pengantar ilmu pengetahuan, dan hanya pengenalan dasar-dasar teknik kualitatif. Dengan demikian, program-program rekayasa menyediakan lulusan mereka yang luas dan memilikik kedalaman pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk berfungsi sebagai desainer Rekayasa teknologi. mempersiapkan lulusan program mereka untuk menerapkan desain yang lainnya.

Lisensi Insinyur Profesional 

Kebanyakan negara bagian AS memungkinkan lulusan dari program studi terakreditasi untuk mengikuti ujian Fundamentals of Engineering (FE) untuk menjadi seorang Engineer Intern (EI), dan ujian Prinsip-Prinsip dan Praktek of Engineering (PE) untuk menjadi Professional Engineer (PE), tetapi beberapa diantaranya membutuhkan beberapa tahun tambahan pengalaman sebelum melakukannya.
Namun, hal ini sangat kontroversial terhadap kebijakan formal dari Masyarakat Profesional Engineers Nasional (NSPE). Model NCEES Hukum,mengizinkan hanya lulusan rekayasa sajalah yang perlu untuk mengikuti ujian ini, dan gerakan yang sedang berlangsung adalah meminta gelar master atau yang setara untuk lisensi sebagai Insinyur Profesional. Dalam hal ini, Sarjana Teknik tidak cukup untuk lisensi.

Kekhususan Posisi

Posisi yang didapatkan bervariasi menurut tingkat yang diterima tergantung dari para Lulusan memperoleh gelar asosiasi atau lebih rendah biasanya mencari karir sebagai Teknisi Rekayasa. Mereka memperoleh gelar sarjana atau lebih tinggi "... sering direkrut untuk bekerja sebagai teknolog atau insinyur, bukan teknisi atau posisi Entry level. Untuk desain produk, pengujian, pengembangan, rekayasa sistem, bidang teknik, operasional teknis , dan pengawasan kualitas semua posisi umum untuk lulusan Teknologi Rekayasa. (JPS)

Arti Teknologi?

Apa itu Teknologi?? =) Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).

Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.

Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.

Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem informasi

Sistem informasi adalah sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan perbedaan SI dan TI adalah SI merupakan sistem yang menyediakan informasi bagi penggunanya. Sedangkan TI lebih kepada teknologi yang digunakan untuk menunjang semua kegiatan SI. (JPS)

SABTU, 24 APRIL 2010

Pengertian Mekanika Rekayasa

1. Mekanika rekayasa

Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).

Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- Keseimbangan gaya
- Kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas

Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.

2. Gaya luar

Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.

· Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin. 
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.

Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya.
1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah:
1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
- Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
- Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.

2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah:
2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya:
- Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan
- Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;

Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas.
- Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas.

3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.

4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.

5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda.

Perletakan

Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.

Kondisi yang harus dipertimbangkan?

Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
a. Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.
b. Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
c. Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
d. Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi.

3. Gaya Dalam

Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi.

Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta.
2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini.
3. Menghitung keseimbangan luar.
4. Menghitung keseimbangan dalam.
5. Memeriksa kembali semua hitungan.

Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut: Struktur
Misalkan pada sebuah balok dijepit salah satu ujungnya dan dibebani oleh gaya P seperti pada gambar 3.2.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHtZuswLN96KsK0pvtxLaBP3lPDLpMYLSUaWccb2nqzunrZxqw9CoHLDSV5aPOXCyIvwKH1i7i_I0WuXcqNoCMFV-v9CC1Qg0ke58NSnb5EdZRQPw6dyTCsK5MMzVJG9Lfkh7Yn2sbNcA/s320/Graphic15.jpg

gambar 3.2

maka dapat diketahui dalam konstruksi tersebut timbul gaya dalam.
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P.
Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N).
Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG5RrZrf60TuVT12el2rkQdfipklbXJalOGYX_jVJCJQet42JCnRccIehPK0qoz3VDfxVnSmzYDg99rz0Ku4vG0BJxThBZb6Q1JcNi08BaS6aNhY11DIRdgTGRohtOP890ZRe1d4QbI4E/s320/Graphic16.jpg

Gambar 3.3

Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’.

Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX.
Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga :
1. Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok.
2. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok.
3. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok

Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3.
Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.

Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.

Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.

4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen

Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata.

Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar:

Mm = Va.x – ½ qx2 =
½ qlx – ½ qx2...................(1.1)
Lm = ½ ql – qx............................(1.2)

Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar:

Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4)
Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5)

Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis
Pula sebagai:

Mn = Mm + dM =
Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6)
Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7)

Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat:
dM/dx = Lx..............................................(1.8)
dL/dx = - q...............................................(1.9)

Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0

Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang.

Satuan Konversi untuk Pembebanan

1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi
1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa
fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2
fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m)

Satuan Konversi untuk Gaya

N = 0.001 kN
[KN] = 1 kN
MN = 1000 kN
lb (pon) = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGOq0JKj09R6uujQdHigM6NwkhzTsS4OrWyLDljzMYC1_I7j_fvYZh-KL1cRKpD2pGJfmAykuAlLWyf3IS4OuuAIVffOLXR1i418Xqmxus7lmojPnC5DARZB1xFfgduFF7lIrWl-0YUt4/s320/Graphic17.jpg

Pengertian Teknologi

Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.

Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :

* Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
* Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
* Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.
* Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.

Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.

Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambing-lambang komunikasi yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi Rekayasa juga sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu social sehingga mudah dipahami. Jadi Rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan Teknologi, kerena fungsinya adalah untuk mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.

Banyak sekali pengertian teknologi, dalam buku yang berjudul The Man-Made World, penulis buku berpikiran sekarang ini manusia tidak hanya sekedar tinggal di dunia ini tetapi juga sekaligus tinggal di dalam alam teknologi ciptaan manusia itu sendiri yang tentunya tidak lepas dari izin Allah ta’ala. Lalu apa artinya??? Maksudnya adalah :

* Manusia tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi
* Manusia memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya
* Teknologi menjadi tempat dan lingkungan hidup manusia (habitat).

Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.

Seperti itulah teknologi…



materi teknik budidaya
MATERI PEMBELAJARAN
            Dalam teknik budidaya tanaman dikenal panca usaha yang merupakan lima tindakan budidaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan produksi maksimum meliputi :
 Tanamlah bibit unggul
Tanamlah dengan jarak tanam teratur
Berikan pengairan yang baik
Gunakan pupuk yang tepat
Berantaslah hama penyakit dengan baik
BIBIT UNGGUL
            Bibit unggul disebut juga varietas unggul.Varietas yang berarti suatu kelompok tanaman tertentu dalam suatu species budidaya tertentu yang dapat dibedakan dengan suatu sifat atau sekelompok sifat-sifat. Unggul di sini dimaksudkan memiliki banyak sifat-sifat agronomi yang unggul dibandingkan varietas lain.
            Varietas unggul yang sekarang populer di Indonesia untuk beberapa tanaman pertanian adalah:
Tanaman
Varietas Unggul
Padi                 
IRRI          : PB -5, PB-8,IR -20, IR-22, IR-26
Nasional : Syntha, Dewi Ratih, Pelita, Bengawan
Lokal       : Raja lele, cianjur dan lain-lain
Jagung
Harapan, metro, wonosobo,pemadi, pandu dan lain-lain
Kedelai
Davros, Orba, Americana
Tomat
Apel Belgia,Gondol, Venus, Saturnus

TANAM DAN JARAK TANAM
            Di Indonesia dan daerah tropik lain faktor yang menentukan saat tanam adalah ketersediaan air. Di musim hujan air berlebihan di tanah sawah tidak banyak  tanaman yang
g baik di tanam kecuali padi,sedangka
n di tanah kering walau suplai air baik untu banyak tanaman akan tetapi cuaca cuaca yang lembab dan matahari jarang barsinar mrnyebabkan banyak serangan penyakit. Dimusim kemarau serangan hama lebih banyak mengancam disamping sedikitnya suplai air bahkan kadang kekeringan mengancam.
            Jarak tanam menggunakan tandur jajar yaitu tanam dengan jarak tanam yang teratur dan barisan teratur. Hal ini dimaksudkan agar penyiangan dan pemberian pupuk yang nantinya gampang dilaksanakan. Demikian pula dengan proteksi terhadap hama penyakit lebih mudah dilakukan.
            Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya juga mempengaruhi kompetisi antara tanaman dalam menggunakan air dan zat hara dengan demikian akan mempengaruhi hasil.Distribusi tanaman yaitu pengaturan letak tanaman pada sebidang tanah mempengaruhi keefisienan penggunaan cahaya. Pada umumnya jarak tanam sama lebih efisien daripada jarak tanam yang lain.
            Arah barisan dapat digunakan untuk menggunakan cahaya secara efisien. Tanaman yang ditanam   dengan arah barisan Timur-Barat menggunakan cahaya lebih efisien daripada dengan arah barisan Utara- Selatan. Penggunaan arah barisan ditentukan oleh arah lereng ataupun teras-teras. Di lereng yang tidak berteras sebaiknya barisan atau guludan tegak lurus arah lereng. Dengan lereng yang landai tak berteras dianjurkan bertanam dengan sistem contour, barisan-barisan tidak perlu lurus dapat berkelok-kelok sesuai dengan keadaan bukit tetapi harus sama tinggi(datar)

PENGAIRAN
            Pengairan yang baik akan meningkatkan daya produksi Tanaman. Tanaman diklasifikan menurut kebutuhan airnya yaitu hidrofit adalah tanaman yang hidup dalam air. Golongn hidrofit dicirikan dengan kebutuhan oksigen yang rendah dan sistem perakaran yang buruk. Mesofit golongan tanaman yang kebutuhan airnya sedang memiliki sistem perakaran yang berkembang baik. Xerofit yang tumbuh pada habitat yang kering dan telah melalui berbagai adaptasi yang menyebabkanny tumbuh dan membiak di tanah-tanah yang sangat kering.
            Dalam pemberian air perlu diperhatikan kebutuhan air dalam setiap tanaman demikian pula setiap tahap dari tanaman tertentu. Misalnya tanaman padi tidak harus digenangi terus-menerus pada saat tertentu menjelang pembungaan sawah perlu dikeringkan.
            Pada umumnya tanaman banyak membutuhkan air pada awal tumbuhnya di mana fase vegetatif dominan.Pada saat menjelang pembungaan menjelang pembungaan air perlu dikurangi.  Tanaman perlu dijaga jangan sampai mengalami kekeringan dulu baru disiram.Berbagai definisi kekeringan yaitu :  suatu perioda di mana keadaan air tanah membatasi pertumbuhan; suatu perioda selama 14 hari terus menerus tidak ada hujan.
            Dalam hubungan dengan produksi tanaman air harus dikelola secara baik dan ekonomis.  Ini menyangkut irigasi yaitu penambahan suplemen air dan drainase yaitu pembuangan kelebihan air dan konservasi yaitu perlindungan sumber-sumber air.
            Irigasi diberikan menurut 2 cara: 1) irigasi permukaan  yaitu air didistribusikan diseluruh permukaan tanah, 2) irigasi penyiraman yaitu pemberian air di bawah tekanan.

PEMUPUKAN
            Pupuk adalah bahan yang memberikan zat hara pada tanaman. Pupuk biasanya diberikan pada tanah tetapi dapat pula diberikan lewat daun atau batang sebagai larutan.
           
Pupuk diklasifikasikan menjadi:
Berdasarkan kandungan unsur hara dibagi menjadi:
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur hara, misalnya:
Urea ----hanya mengandung N
ZK     ----hanya mengandung K
TSP   ----hanya mengandung P
Pupuk majemuk yaitu pupuk mengandung lebih dari satu macam unsur hara misalnya:
DAP ----mengandung N dan P
Rustica Yelllow---- mengandung N, P dan K
Berdasarkan pembuatannya dibagi menjadi :
Pupuk alam (pupuk organik)
Yaitu pupuk yang tidak dibuat di pabrik. Pupuk ini dicirikan dengan kelarutan unsur haranya yang rendah di dalam tanah.Penggunaan pupuk ini ditujukan untuk memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah.Contoh : pupuk kandang, pupuk hijau, kompos.
Pupuk buatan(pupuk anorganik)
Yaitu pupuk yang dibuat di pabrik.  Umumnya kandungan unsur hara dan kelarutanyya tinggi. Berguna memperbaiki sifat kimia tanah misalnya : Urea, TSP, DAP dan lain-lain.
            Penempatan pupuk  dan saat pemberian merupakan faktor sangat penting dalam pemupukan. Terdapat berbagai cara penempatan pupuk yaitu ;
Broadcast yaitu pemberian pupuk dengan penebaran merata pada permukaan tanah biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanamankan.
Topdressing yaitu penempatan pupuk langsung diatas tanaman tumbuh.
Side dressing yaitu pupuk ditempatkan sepanjang sisi tanaman
Band placemet yaitu pupuk ditempatkan pada jaluran tak terputus diantara barisan tanaman.
Plow- sole placement yaitu pupuk dijatuhkan di belakang bajak di dasar aluran.
PROTEKSI TANAMAN
            Pengganggu tanaman (pest) mencakup semua bentuk hidup yang merusak tanaman.  Pengganggu dapat dikelompokkan menjadi pathogen, dan gulma. Efek yang ditimbulkannya adalah penyakit, kerusakan dan persaingan.
            Pemberantasan pengganggu tanaman merupakan disiplin dalam pertanian yang disebut proteksi tanaman. Teknik pemberantan berbeda menurut pengganggu dan tanamannya. Pendekatan dasarnya adalah dengan mencampuri beberapa tahap kehidupan dari pengganggu tersebut atau dengan melindungi tanamannya. Perlakuan yang paling berhasil adalah dengan pencegahan (preventif) dan bukannya penyembuhan(curatif). Pencegahan bertujuan menahan, manencegah dan bukannya penyembuhan tanaman-tanaman yang telah terserang.
            Cara-cara pemberantasan yang dikenal adalah:
Cara teknik budidaya
Cara fisik
Cara kimia
Cara biologi
Cara teknik budidaya
Cara kultur teknik digunakan untuk mengurangi populasi pengganggu yang efektif mencakup pembuangan tanaman-tanaman atau benih sakit atau terserang (rouging), pemotongan bagian-bagian tanaman yang terserang (surgery) atau pembuangan sisa-sisa tanaman yang merupakan biakan pengganggu.
Pengurangan populasi pengganggu dapat dicapai dengan menggilir tanaman yang tidak peka terhadap pengganggu tertentu (rotasi). Populasi gulma dapat dikurangi dengan rotasi menggunakan tanaman yang beradaptasi baik terhadap gulma yang mengalahkannya seperti pupuk hijau,jagung atau singkong.
Cara fisik
Cara fisik dapat digunakan untuk melindungi tanaman dalam melawan gangguan atau menghilangkan penggangu seluruhnya. Cara fisik yang digunakan seperti :
Perangkap untuk menangkap serangga seperti bunyi dan perangkap perangkap tikus.
Perlakuan air hangat pada biji tanaman
Pemberian mulsa dan pembakaran
Cara kimia
Pestisida merupakan nama golongan dari semua dari semua bahan kimia yang digunakan untuk memberantas pengganggu, biasanya toksik pada beberapa tahap kehidupan pengganggu.
Pestisida yang selektif adalah membunuh suatu organisme tetapi tidak membahayakan yang lain. Akan tetapi, selektivitas merupakan konsep yang relatif, tergantung pada interaksi dari banyak faktor: dosis, saat pemberian, cara pemberian, sifat-sifat kimia dan fisik dari bahan yang diberikan, dan status genetik dan fisiologi dari organisme yang terlibat. Pestisida yang nonselektif membunuh tanpa pandang bulu. Pada umumnya pestisida bersifat selektif sampai derajat tertentu. Sehingga pestisida digolongkan menurut organisme yang dipengaruhi misalnya bakterisida, fungisida, mematisida, insektisida, herbisida dan rodentisida   .
Keefektifan pemberantasan secara kimia biasanya tergantung pada saat pemberian. Pestisida tertentu dapat tidak sama toksiknya pada semua bentuk pengganggu tertentu, dan ini juga merupakan hak yang tidak perlu. Biasanya suatu tahap atau tahap lainnya peka, dan inilah mengapa saat pemberian sangat penting. Maka rantai yang lemah mungkin ditemuakan sewakyu spora cendawan berkecamabah, tahap larva muda pada serangga, atau serangga vector dari penyakit virus, biji gulma berkecambah.
Untuk kebanyakan penyakit, pemberantasan kimia harus dilakukan sebelum gejala sakit nampak. Misal sangatlah sukar membunuh cendawan sesudah memasuki tanaman, tetapi pemberantasan dapat tercapai dengan bahan-bahan yang mematikan atau mencegah spora berkecambah ke dalam tanaman.
Pemberian hebrisida pada tanaman yang sedang tumbuh disebut perlakuan post emergence. Selektivitas harus diusahakan secara posisi atau fisiologi, misal sewaktu menyemprotkan, tanamannya ditutupi plastik atau sewaktu disemprotkan titik-titik tumbuh tanaman terlindung, tetapi titik tumbuh gulma terbuka.
Cara biologi
Pengganggu tanaman dapat pula diberantas dengan manipulasi faktor-faktor biologi. Pemberantasan biologi dapat tercapai dengan mengarahkan kompetisi alami antara organisme. Misalnya, dengan mengintroduksi parasit atau predator alami dari pengganggu atau menggunakan resistensi alamai pada tanaman inang. Masih ada cara yang lebih halus yang dapat mempengaruhi perkembangan pengganggu. Misalnya dengan melepaskan sejumlah besar serangga jantan yang telah diradiasi agar mandul. Pemberantasan secara biologi merupakan cara yang menarik, sebab sekali digunakan akan berlangsung tanpa pengaruh manusia, dan bahaya-bahaya bahan kimia dapat ditiadakan.
Suatu contoh dari pemberantasan biologi yang berhasil adalah dengan introduksi predator alami pada kutu jeruk di Kalifornia. Hama tersebut terus terkendalikan sampai meluasnya DDT menyebabkan matinya predatornya. Hal yang sama terjadi dengan hama Plutella maculipennis pada kubis yang dapat diparasit Angitia. Contoh yang lebih baru adalah penggunaan spora Bacillus thuringiensis untuk memberantas ulat-ulat; spora diberikan secara spray. Pemberantasan secara biologi juga dapat dilakukan terhadap gulma.
Penggunaan resistensi genetik, kesanggupan secara bawaan dari tanaman untuk menahan pengaruh merusak dari patogen atau predator, merupakan cara ideal untuk pemberantasan. Resistensi bervariasi,  dari nol (suspectibility = kepekaan), ke parsial, sampai lengkap (imunity). Toleransi (tolerance) merupakan suatu tipe resistensi di mana tanaman menderita infeksi dan sedikit kerusakan, tetapi sanggup hidup dengannya dan masih mampu berproduksi.
Keseimbangan biologi yang terdapat dalam lingkungan alami tidak dapat diabaiakan dalam proteksi tanaman. Perusakan keseimbangan oleh fluktuasi lingkungan merupakan gejala alami. Pertanian, menurut alamnya, mengganggu keseimbangan biologi secara alami, tetapi tidak bertindak tersendiri

·         Blanching


Adalah proses dimana makanan direbus sampai mendidih dengan cepat dalam air panas, dan direbus dalam waktu yang singkTeknik Pengolahan Makanan
at. Makanan kemudian disegarkan kembali dengan dibilas atau dimasukkan kedalam air dingin untuk menghentikan proses memasak. Blanching sering digunakan sebagai proses pendahuluan untuk prinsip memasak lainnya.


·         Boiling:

Adalah memasak makanan didalam air mendidih yang jumlahnya (dalam volume) lebih banyak dari pada makana yang dimasak, sehingga makanan yang dimasak dapat terendam seluruhnya.


·            Simmering:

Adalah merebus dengan perlahan-lahan pada suhu 95°C – 98°C dalam waktu yang agak lama.


·          Poaching:

Adalah memasak bahan makanan dalam cairan panas dalam jumlah sedikit dengan suhu dibawah titik didih (77-82°C). Suhu ini tercapai bila gerakan air perebusnya tidak mengeluarkan gelembung udara (gelembung udara memecah dibawah permukaan air).
Poaching digunakan untuk mengolah ,makanan yang lunak seperti ikan dan telur tanpa kulit. Poaching juga dapat diterapkan pada beberapa bagian daging, otak, pancreas binatang dan buah-buahan berdaging keras. Poaching kadang-kadang dilakukan sebelum proses pengolahan tertentu dengan tujuan menghilangkan bau yang tidak diinginkan dan memperkeras tekstur bahan.


·            Braising:

Adalah merebus makanan dalam cairan yang jumlahnya sedikit lebih banyak dari bahan makanan (menutupi bahan makanan) dan dimasukkan didalam oven. Cairan yang dipergunakan dalam teknik braising adalah kaldu (stock). Daging yang dimasak dalam teknik ini akan diproses perlahan-lahan, didalam cairan yang pekat dan panas yang cukup tinggi karena dilakukan dalam alat yang ditutup rapat.

·         Stewing:

Stewing berarti merebus makanan dalam air yang jumlahnya (volume) hampir sama dengan jumlah bahan yang direbus, dan dilakukan secara perlahan-lahan (simmering) pada suhu 120ºC-     140 ºC. Stewing dibedakan dengan braising adalah bahwasanya dalam proses stewing daging-daging yang akan distew dipotong-potong kecil, dan dalam hal jumlah cair, cairan yang digunakan dalam teknik stewing lebih banyak dari pada cairan yang digunakan dalam braising. Stewing biasanya lebih dikenal dengan menggulai. Bahan cairan yang digunakan adalah stock, sauce, dan santan.


·         Steaming:

Teknik Steaming (mengukus) adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan uap air mendidih (100°C) dalam suatu tempat yang tertutup, contoh; steam rice, steam potatoes, steam vegetable.


·            Roasting:

Pemasakan dengan cara memanggang pada umunya menggunakan alat seperti oven. Oven juga biasanya digunakan untuk menbuat roti hanya saja dalam hal ini dinamakan baking 


·                Grilling:

Proses memasak dengan menggunakan arang panas menggunakan alat grill. Arang digunakan karena dapat membentuk aroma yang khas di makanan. 


·         Griddling:

Alat memasak daging dengan cara memanaskan flat baja diatas api dari gas. 


·            Barbecue/barbegue/BBQ

Ini adalah cara memasak tradisional, tetapi justru dugemari turis karena keunikannya, yaitu bahan yang di masak ditusikan pada bambu dan diputar-putar diatas bara api. 


·            Deep frying:

Menggoreng dengan banyak minyak hingga bahan yang dimasak tenggelam kedalam minyak.


·             Sauteeing:

Biasa dikenal dengan menumis, yaitu memasak bahan dengan sedikit minyak atau menggunakan butter.


·             Shallow frying:

Hampir sama denagn sautee, shalow frying memakai sedikit minyak dan cara memasaknya memakai fry-pan atau teflon, biasanya dalam pembuatan chiken breast steak




2 komentar:

  1. Why You Should Choose Baccarat - FEBCASINO
    In that sense, it 바카라사이트 is a skill that can be mastered, both physically deccasino and mentally, and can be 카지노사이트 used in any kind of betting or gambling game. In

    BalasHapus
  2. Casino Poker Texas - Overview, Games & Bonus
    The Casino 벳 익스 Poker Texas website was founded back in 2012 and features more 사다리사이트 than 게임 사 600 hands of poker tournaments. The site 1xbet 주소 was 바카라사이트 founded in 2010 and now has a

    BalasHapus